Yogyakarta dikenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan peninggalan sejarah. Tak hanya Candi Borobudur yang menjadi salah satu keajaiban dunia, kota ini juga menyimpan berbagai situs bersejarah lainnya yang menarik perhatian wisatawan. Banyak pelancong dari dalam dan luar negeri yang datang untuk mengeksplorasi keindahan sejarah Yogyakarta, termasuk bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi saksi masa lampau.
Salah satu situs bersejarah yang ikonik di Yogyakarta adalah Plengkung Gading, sebuah gerbang melengkung berwarna putih yang menjadi bagian dari benteng Keraton Yogyakarta. Nama “Plengkung” merujuk pada bentuk gerbang yang melengkung, sementara “Gading” diambil dari warna putih gading yang mendominasi bangunan ini. Plengkung Gading adalah salah satu dari lima gerbang penghubung ke Keraton, bersama dengan Plengkung Tarunasura, Plengkung Nirbaya, Plengkung Madyasura, dan Plengkung Jaga Surya.
Sejarah dan Keunikan Plengkung Gading
Bangunan Plengkung Gading terletak di bagian selatan alun-alun selatan Keraton Yogyakarta dan memiliki nama asli Plengkung Nirbaya. Secara harfiah, “Nirbaya” berarti bebas dari bahaya duniawi, yang melambangkan kesederhanaan dan keikhlasan. Dahulu, gerbang ini difungsikan sebagai jalur keluar jenazah sultan menuju Makam Imogiri. Menurut tradisi, sultan yang masih hidup tidak diperbolehkan melewati gerbang ini.
Pada tahun 1986, Plengkung Gading direnovasi untuk menjaga bentuk aslinya. Selain itu, kawasan ini juga dulunya dikelilingi oleh parit selebar 10 meter dan sedalam 3 meter sebagai sistem pertahanan terhadap serangan musuh. Parit ini dilengkapi dengan jembatan gantung yang dapat ditarik untuk melindungi benteng. Namun, pada tahun 1935, parit tersebut diubah menjadi jalan seperti yang terlihat saat ini.
Keunikan Menara Sirine
Di sekitar Plengkung Gading, terdapat menara sirine yang menjadi daya tarik tersendiri. Sirine ini hanya digunakan dua kali dalam setahun, yaitu pada peringatan detik-detik proklamasi setiap 17 Agustus dan selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa. Keberadaan menara ini semakin memperkaya nuansa historis Plengkung Gading.
Daya Tarik Wisataan
Plengkung Gading menawarkan suasana yang khas, terutama pada malam hari ketika lampu-lampu di sekitarnya menyala. Wisatawan dapat merasakan atmosfer tempo dulu dengan latar bangunan bergaya kuno yang terjaga keasliannya. Tempat ini juga menjadi spot favorit bagi para penggemar fotografi, terutama mereka yang menyukai nuansa vintage atau klasik ala zaman kolonial Belanda.
Berkunjung ke Plengkung Gading dapat menjadi pengalaman yang unik dan berkesan. Baik siang maupun malam, suasana di kawasan ini tetap ramai dan menawarkan pemandangan yang khas. Anda dapat menjadikannya destinasi wisata bersama keluarga, pasangan, atau teman-teman untuk menciptakan momen indah sekaligus meresapi sejarah Yogyakarta.
Rekomendasi Toko Batik di Jogja
Jika Anda sedang berkunjung ke Jogja, ada rekomendasi toko batik dan oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Jogja yaitu Hamzah Batik. Berlokasi di Malioboro depan pasar Beringharjo, Hamzah Batik menyediakan beragam oleh-oleh Jogja seperti batik, camilan, kerajinan, dan cinderamata khas Jogja.
Kunjungi toko Hamzah Batik di Malioboro depan pasar Bringharjo, atau pesan melalui WhatsApp di 08112544239 atau 08112544245. Untuk bantuan atau saran selama berbelanja, hubungi Customer Service di WA 081128293456 atau melalui email cs@hamzahbatik.co.id.