Ciri-Ciri Blangkon Jogja yang Unik dan Khas

Blangkon adalah penutup kepala tradisional khas Jawa yang biasa dikenakan oleh pria, terutama dalam acara adat dan budaya. Salah satu jenis blangkon yang paling terkenal adalah Blangkon Jogja. Lantas, apa saja ciri-ciri Blangkon Jogja yang membedakannya dari blangkon daerah lain? Berikut ulasannya.

Ciri-ciri Blangkon Jogja :

1. Memiliki Tonjolan di Bagian Belakang

Salah satu ciri khas utama Blangkon Jogja adalah adanya tonjolan di bagian belakang. Tonjolan ini disebut “mondholan” dan melambangkan kesederhanaan serta keteguhan hati orang Jawa. Berbeda dengan Blangkon Solo yang tidak memiliki tonjolan, Blangkon Jogja terlihat lebih menonjol di bagian belakang kepala.

2. Motif dan Warna yang Beragam

Blangkon Jogja dibuat dari kain batik dengan motif yang beragam. Motif yang sering digunakan adalah motif parang, kawung, atau udan liris yang memiliki makna filosofis mendalam. Warna yang digunakan cenderung gelap seperti hitam, cokelat, dan biru tua, mencerminkan kebijaksanaan dan keanggunan.

3. Bentuk yang Lebih Longgar

Jika dibandingkan dengan Blangkon Solo yang lebih ketat, Blangkon Jogja memiliki bentuk yang lebih longgar dan fleksibel. Hal ini memberikan kenyamanan bagi pemakainya, terutama saat dikenakan dalam waktu lama.

4. Cara Pembuatan yang Lebih Simpel

Blangkon Jogja dibuat dengan cara yang lebih sederhana dibandingkan blangkon dari daerah lain. Proses pembuatannya biasanya dilakukan dengan teknik lipat tanpa jahitan rumit, sehingga menghasilkan bentuk yang lebih alami dan tradisional.

5. Digunakan dalam Berbagai Acara Adat

Blangkon Jogja tidak hanya digunakan dalam acara formal seperti pernikahan adat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari oleh para abdi dalem Keraton Yogyakarta. Selain itu, banyak wisatawan dan pecinta budaya yang mengenakan Blangkon Jogja sebagai bagian dari busana tradisional mereka.