Macam-macam Pakaian Adat Pernikahan Khas Jogja

perayaan pakaian adat jogja

Pakaian adat pernikahan khas Jogja tidak hanya memperindah penampilan pengantin, tetapi juga menyimpan makna mendalam dalam setiap detailnya. Busana ini merepresentasikan nilai-nilai budaya Jawa yang kental, sekaligus menunjukkan status sosial, harapan hidup, dan kesakralan pernikahan. Dalam budaya Yogyakarta, memilih pakaian adat pernikahan bukan sekadar urusan estetika, melainkan juga bagian dari pelestarian tradisi.

Macam-macam Pakaian Adat Pernikahan Khas Jogja

Setidaknya ada tiga jenis pakaian adat pengantin Jogja yang populer dan sering digunakan dalam prosesi pernikahan adat:

1. Paes Ageng Kanigaran

Paes Ageng Kanigaran merupakan busana pengantin paling sakral dan megah. Biasanya digunakan oleh keluarga keraton atau dalam upacara pernikahan dengan prosesi adat lengkap. Pengantin perempuan mengenakan kebaya beludru hitam dengan paes di dahi yang membentuk lengkungan khas. Sementara itu, pengantin pria memakai beskap beludru hitam, lengkap dengan keris dan blangkon.

pakaian adat jogja paes ageng kanigaran

2. Paes Ageng Jangkep

Busana ini merupakan versi yang lebih sederhana dari Paes Ageng Kanigaran. Masyarakat umum sering memilih jenis ini karena tetap anggun namun tidak terlalu berat dalam hal tata rias dan kelengkapan busana. Paes di dahi masih digunakan, namun detailnya lebih fleksibel.

pakaian adat jogja paes jangkeng

3. Jogja Putri

Jogja Putri menampilkan nuansa yang lebih lembut dan feminin. Kebaya biasanya berwarna pastel atau krem dengan hiasan paes yang lebih ringan. Model ini cocok untuk pasangan muda yang ingin tetap mempertahankan unsur tradisional, namun dengan tampilan yang lebih modern dan sederhana.

pakaian pernikahan adat jogja putri

Makna Filosofis dalam Pakaian Pengantin Jogja

Pakaian adat pernikahan khas Jogja sarat dengan simbol dan makna:

  • Paes melambangkan keindahan dan kesucian seorang perempuan Jawa.

  • Keris pada pengantin pria mencerminkan keberanian, tanggung jawab, dan perlindungan terhadap keluarga.

  • Blangkon sebagai penutup kepala menunjukkan kebijaksanaan dan pengendalian diri.

  • Kain jarik bermotif batik yang dikenakan melambangkan perjalanan hidup yang penuh dengan makna dan harapan.

Setiap elemen dalam busana ini mencerminkan harapan agar pasangan dapat membina rumah tangga yang harmonis, sakinah, dan berkah.

Pelestarian Budaya Lewat Pakaian Adat

Meskipun zaman terus berubah, masyarakat Yogyakarta terus menjaga warisan budaya mereka, termasuk dalam urusan pernikahan. Banyak pasangan muda memilih mengenakan pakaian adat pernikahan khas Jogja sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan identitas budaya. Bahkan, banyak desainer modern mulai menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan kontemporer agar tetap relevan di era sekarang.

Toko Batik dan Oleh-oleh Khas Jogja

suasana toko Hamzah Batik

Anda dapat menemukan beragam baju dan kain meteran dari batik Semen di toko batik dan oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Jogja yaitu Hamzah Batik. Berlokasi di Malioboro depan pasar Beringharjo, Hamzah Batik menyediakan beragam oleh-oleh Jogja seperti batik, camilan, kerajinan, dan cinderamata khas Jogja.

Kunjungi toko Hamzah Batik di Malioboro depan pasar Bringharjo, atau pesan melalui WhatsApp di 08112544239 atau 08112544245. Untuk bantuan atau saran selama berbelanja, hubungi Customer Service di WA 081128293456 atau melalui email cs@hamzahbatik.co.id.