Sendratari Gatotkaca karya Anter Asmorotedjo ini, bersumber dari Epos Mahabharata yang mengangkat tokoh Gatotkaca. Siapa yang tak mengenal tokoh pewayangan Gatotkaca dengan julukannya Si Otot Kawat Balung Wesi ini.
Alkisah para Dewa di kayangan dibuat kesulitan oleh Prabu Naga Pracona karena ia telah berhasil menculik Dewi Supraba. Akhirnya Batara Narada membawa seorang anak bernama Tetuka atau Gatotkaca dari Werkudara dan Arimbi. Nantinya anak itu yang akan melawan Prabu Naga Pracona untuk menyelamatkan Dewi Supraba.
Gatotkaca lalu dimasukkan ke Kawah Candradimuka untuk diberikan kesaktian berupa senjata dari para Dewa, diantaranya merupakan senjata dari Bahtara Bayu, Batara Indra, dan Batara Brahma. Saat keluar dari kawah tersebut, Gatotkaca sudah tumbuh menjadi besar dan tidak dapat dilukai oleh senjata manapun sehingga berhasil mengalahkan Prabu Naga Pracona dan menjadi prajurit para Dewa.
Kisah heroik Gatotkaca tentu tak selesai sampai disitu saja, karena puncaknya ada pada saat terjadi perang Baratayuda di Negeri Astina.
Alur Cerita Sendratari Gatotkaca
Mengutip dari wawancara Anter, Gatotkaca merupakan prajurit sakti mandraguna yang sejak kecil terpilih menjadi senopati atau panglima para Dewa. Kesaktiannya ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, pasukan Kurawa pun dibuat kuwalahan dengan kekuatannya.
Saat perang Baratayuda, Patih Sengkuni yang ada pada pihak Kurawa, mengusulkan untuk menyerang para prajurit pihak Pandawa di malam hari saat mereka sedang beristirahat. Meskipun curang, pihak Kurawa tetap melakukan strategi ini dan berhasil menggugurkan banyak personil prajurit Pandawa.
Gatotkaca yang merasa marah dan tak terima, memantapkan hatinya untuk maju ke medan perang dan membalas para Kurawa.
Di padang Kurusetra yang riuh akan suara pertarungan, Gatotkaca muncul dan mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menembus pertahanan Kurawa yang sangat kokoh. Hingga saat sudah berhasil menembusnya, Gatotkaca ber-triwikrama, seluruh tubuhnya berubah menjadi Otot Kawat Balung Wesi .
Dengan keadaan fisik Gatotkaca yang sama kuatnya dengan pertahanan Kurawa, maka para Kurawa mengeroyok Gatotkaca agar bisa merobohkannya. Meskipun tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, para Kurawa pun tak berhenti disitu saja. Mereka tetap gigih untuk mengalahkan Gatotkaca.
Namun, cerita tentang Sendratari Gatotkaca harus berakhir disini bersamaan dengan gugurnya sang tokoh utama, Gatotkaca. Meskipun sudah berada dalam kekuatan terbaiknya, prajurit para Dewa ini dapat dikalahkan oleh Adipati Karna dengan senjata Pamungkasnya, Konta Jaya.
Akhirnya Gatotkaca gugur dan kembali ke wujud aslinya. Kresna lalu muncul dan menyampaikan kepada Gatotkaca bahwa jiwa ksatria yang begitu kuat akan menjunjung dharma, dan kesetiaan terhadap negara. “Engkau pantas menyandang gelar, Senopatining perang Raden Haryo Kacanagara!,” ucap Kresna.
Di akhir kisah, Semar muncul memberika wejangan bahwa Perang Bharatayudha memang sudah digariskan dan harus terjadi. Walau banyak ksatria yang gugur dimedan laga namun semua itu demi tegaknya keadilan dan ketentraman dibumi.
“Segala sifat keras hati, picik dan angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sifat bijak, lembut hati dan sabar. Sura dira jayaningrat, Lebur dening Pangastuti!” lalu muncul simbol 6 kekuatan Gatotkaca dengan Putri-putri pembawa kain putih yang mengakhiri pertunjukkan Sendratari Gatotkaca. itu diiringi tepuk riuh para penonton.
Selain bercerita tentang kisah heroik, Sendratari Gatotkaca juga dibuat semakin ramai dengan gelak tawa karena aksi kocak empat sekawan, yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong yang sukses memberikan satu warna tesendiri dalam pertunjukan ini.
Pertunjukan Seni yang mengangkat tema pewayangan seperti ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengenalkan sekaligus melestarikan budaya kita.
Saksikan Sendratari Gatotkaca di Hamzah Batik
Pertunjukan Sendratari Gatotkaca diadakan pada Acara “Wisata Berbudaya Sabtu Kliwon” GRATIS pukul 15.30-17.00 WIB.
Informasi lengkap mengenai Pertunjukan Seni di Jogja dapat anda akses di Instagram @hamzahbatikofficial dan website resmi hamzahbatik.
Untuk pemesanan tiket, khusus pertunjukan seni Sendratari Sang Hanoman dan Raminten Cabaret Show bisa dipesan online melalui desty.page/hamzahbatikofficial atau bisa menghubungi 08112544239 atau 08112544245.
Hamzah Batik Malioboro buka setiap hari pukul 07.00-24.00 WIB ini hadir sebagai salah satu pertunjukan seni di Jogja, pusat aksi, atraksi, dan edukasi budaya Jawa. Hamzah Batik terus berkomitmen menjadi tempat wisata budaya sekaligus belanja di Jogja yang bisa menjadi destinasi wisata andalan para wisatawan.
Menikmati libuatan dengan pertunjukan seni di Jogja, dimana lagi kalau bukan di Hamzah Batik Malioboro. Kami nantikan kunjungan Anda di Hamzah Batik Malioboro.
#pusatoleholehdijogja #jualoleholehJogjalengkap #oleholehdijogjalengkap #oleholehdijogja #pusatoleholehjogja #hamzahbatikpusatoleholehdijogja #pusatoleholehterlengkap