Di wilayah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terdapat tradisi yang kaya makna dan simbolisme: larung sesaji. Ritual ini dilakukan oleh warga setempat sebagai bentuk rasa syukur atas berkah alam sekitar yang diberikan oleh Tuhan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang tradisi ini.
Tujuan dan Makna Larung Sesaji
Larung sesaji di Kali Progo bertajuk “Ngalap Berkah Toya Kali Progo,” yang berarti mencari berkah dari air sungai. Prosesi dilakukan setiap hari Sabtu Kliwon dimulai dengan doa bersama yang melibatkan warga sekitar dan pelaku usaha di sepanjang Kali Progo wilayah Wijimulyo. Setelah doa, dilanjutkan dengan arak-arakan membawa dua sesaji. Sesaji ini berisi sayuran, buah-buahan, bunga, kemenyan, dan dupa. Sesaji tersebut kemudian dilarung ke Kali Progo.
Simbolisme
Sesaji yang dilarung memiliki makna filosofis yang mendalam. Air sungai dianggap sebagai sumber berkah dan kehidupan. Dengan merawat alam dan menghormati sungai, manusia berharap terjadi sinergi yang menjaga kelestarian alam. Satu sesaji dilarung, sementara satunya dimintakan berkah dan kemudian disantap bersama. Tradisi ini mengajarkan kesatuan antara manusia dan alam.
Peran La Barka
La Barka, sebuah tempat wisata di tepi Kali Progo, memainkan peran penting dalam tradisi ini. Tempat ini telah mengambil banyak manfaat dari keberadaan sungai, mulai dari sumber air hingga pemandangan alam sekitarnya. Ritual larung sesaji menjadi bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan upaya untuk merawat alam yang indah ini.
Harapan Bersatunya Manusia dengan Alam
Pengelola La Barka, Aji Ronowijoyo, berharap tradisi ini menjadi sarana pemersatu alam dengan insan manusia. Dengan merawat alam, manusia dapat memperoleh berkah dan menjaga kelestarian lingkungan. Tradisi ini mengajarkan pentingnya rasa syukur dan tanggung jawab kita terhadap alam semesta
Tradisi larung sesaji di Kali Progo mengajarkan kita untuk menghormati alam dan merawatnya dengan penuh kesadaran. Semoga tradisi ini terus lestari dan menginspirasi generasi mendatang.
Tradisi Larung Sesaji Setiap Sabtu Pahing
Kegiatan Sabtu pahing ini selain kegiatan larung sesaji, juga dimeriahkan dengan penampilan seru dan menarik persembahan dari La Barka Resto dan Hamzah Batik serta Omah Cantrik berupa tari Raminten Raminto tolak bala, tari Jamu Gendong Raminten, tari Gedrug Ayu, tari Perdana Jaran Geni, sekaligus flash mod dengan para penari sekaligus pengunjung, dengan ditutup dengan rebutan gunungan yang telah didoakan sebelumnya yang dipercaya akan mendatangkan berkah kepada yang mendapatkannya.
Penggunjung selain menikmati prosesi tradisi larung sesaji, juga dapat menikmati hidangan makanan dan minuman yang tersedia di La Barka Resto. Selain makanan, La Barka Resto juga terdapat paket wisata berupa Tour Jeep dan ATV yang akan membawa penggunjung menikmati lingkungan alam di sungai progo. La Barka Resto Buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB, untuk pertanyaan, informasi dan reservasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak di 081226091155 atau 081227468010.