Gerabah Kasongan asal Kota Jogja merupakan salah satu jenis seni kerajinan tangan, yang berhasil menjadi ikon paling dikenal khususnya daerah Bantul, Yogyakarta.
Gerabah Kasongan ini berbahan dasar tanah liat yang kemudian banyak diproduksi di daerah Kasongan Bantul. Sehingga kemudian dikenal dengan Gerabah Kasongan.
Gerabah Kasongan yang memiliki kualitas gerabah unggulan ini menjadikan para perajin yang tergabung dalam UKM Bantul, semakin dikenal tak hanya lokal bahkan karya mereka berhasil tembus pasar internasional.
Untuk itu langsung saja kita kupas tuntas mengenai gerabah Kasongan!
Asal Mula Sentra Gerabah Kasongan di Kasongan Bantul
Gerabah Kasongan, pada umumnya dikenal sebagai nama gerabah. Asal mula Kasongan sendiri, bermula sejak masa penjajahan Belanda di Desa Kasongan, ketika Pangeran Diponegoro ditangkap dan dibawa ke Makassar. Akibatnya kehidupan masyarakat Desa Kasongan saat itu mulai sengsara, lantaran banyak hasil tani yang diambil alih oleh penjajah.
Salah seorang pengikut setia Pangeran Diponegoro, yakni Abdullah Rouke atau lebih dikenal Kyai Song merasa terpukul dengan kondisi daerahnya tersebut. Sehingga ia bangkit dengan merangkul masyarakat untuk tidak lagi berkebun, melainkan dengan memanfaatkan tanahnya saja untuk diolah menjadi tanah liat.
Sejak itulah, tanah-tanah perkebunan dijadikan sebagai bahan utama kerajinan gerabah. Dengan hasilnya sebagai alat kebutuhan sehari-hari, seperti halnya anglo, kuali dan lainnya.
Perkembangan kerajinan tangan gerabah, tidak lepas dari peran penting Kyai Song yang telaten dalam membimbing masyarakat Desa Kasongan untuk terus memproduksi gerabah. Berkat kegigihan Kyai Song, wilayah tersebut akhirnya disebut Desa Kasongan dengan penghasilan utama berasal dari berbagai olahan gerabah.
Kyai Song sendiri menghebuskan nafas terakhirnya dan dimakamkan di Desa Kasongan ini. Dan sebagai tanda hormat masyarakat sekitar terhadap Kyai Song yang telah tiada, masyarakat terus berkomitmen untuk memajukan dan mempertahankan kerajinan gerabah Kasongan.
Perjuangan Kyai Song dalam memajukan Desa Kasongan berikutnya, dilanjutkan oleh Sapto Hudoyo yang merupakan Seniman asal Yogyakarta. Beliau turun tangan membantu pengembangan kerajinan gerabah Kasongan dengan memberi sentuhan seni dan memadupadankan dengan unsur komersial. Dengan tujuan hasil seni gerabah tidak monoton dan polos, namun kaya akan nilai seni.
Perjalanan panjang gerabah Kasongan tidak sia-sia, hal itu kini menjadikan seluruh wilayah Desa Kasongan sebagai sentra gerabah paling terkenal di Bantul, Yogyakarta dengan menawarkan harga terjangkau.
Ragam Jenis Produk Gerabah Kasongan
Jika dulunya hanya sekedar alat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kini perkembangan gerabah Kasongan terbilang massif, di mana setiap produk gerabah memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Salah satu sebabnya, produksi gerabah Kasongan terus diinovasikan dengan berbagai bahan yang mudah dikombinasikan, misalnya bambu, kayu, batok kelapa, rotan yang dihiasi dengan ornamen dan warna-warna cantik.
Berikut adalah sebagian kecil jenis-jenis produk Gerabah Kasongan:
– Patung-patung berornamen cantik dengan berbagai ukuran. Salah satu patung yang sempat laris terjual adalah patung sepasang pengantin Loro Blonyo berbaju adat Jawa, konon dipercaya membawa keberuntungan bagi penghuni rumah. Termasuk dengan patung Buddha, patung Bagong, Semar dan patung lainnya.
– Guci berbagai motif gambar, seperti bunga mawar, naga, burung merak, pegunungan, dan lainnya.
– Pot bunga dan tanaman yang tersedia dari berbagai ukuran mulai dari mini, sedang, hingga besar setinggi orang dewasa yang dihiasi motif-motif ornamen cantik.
– Souvenir pernikahan, hadiah, hingga oleh-oleh.
– Perabotan rumah tangga dengan nilai seni dan keindahan, seperti meja, kursi, lampu hias yang estetik, teko-teko, berbagai perabotan dapur: piring, mangkok, kuali dan lainnya.
– Pajangan rumah seperti bunga tiruan, topeng-topengan, berbagai miniatur moda transportasi mulai dari sepeda, becak, motoran, mobilan, hingga hiasan dinding.
– Perkakas rumah tangga yang beragam untuk konstruksi bangunan, mulai dari keramik terakota, aksesoris genting-genting, atap rumah seperti wuwung yang dihias dengan patung burung yang mencengkeram di atasnya.
Seluruh produk gerabah Kasongan telah diakui berkualitas bagus, sehingga berhasil menembus pasar mancanegara beberapa di antaranya pasar Eropa dan Amerika.
Bahkan kini gerabah Kasongan sudah menjadi UKM yang diakui kiprahnya dalam bidang industri kerajinan lokal.
Kegunaan Gerabah
Secara umum kegunaan gerabah sangat luas bagi kehidupan sehari-hari. Di mana gerabah, bukan lagi sekedar alat dan perkakas. Melainkan sebagai hiasan, aksesoris, hingga berbagai miniature menarik dan berkelas.
Jika dikelompokkan berdasarkan kegunaan, maka kegunaan gerabah antara lain:
- Peralatan rumah tangga, untuk memasak, menampung air, wadah makanan/minuman/buah-buahan dan lain-lainnya.
- Peralatan adat budaya maupun keagamaan, gerabah yang berbentuk cawan maupun kendi umumnya banyak digunakan sebagai sarana adat budaya dan juga keagamaan. Seperti untuk menempatkan air suci, kembang-kembangan, dupa, dan lain-lainnya.
- Symbol status sosial dan/atau perhiasan. Gerabah di sejak masa dulu telah dikenal sebagai symbol status sosial. Hal itu wajar terjadi, mengingat gerabah di masa dulu adalah barang-barang mewah dan hanya dimiliki oleh kaum bangsawan. Histori ini tercemin dari penggambaran gerabah pada arca-arca di masa Kerajaan, misalnya Majapahit hingga Singasari.
Gerabah Kasongan Tersedia di Hamzah Batik Malioboro
Jika Anda sedang berwisata di Yogyakarta mampirlah ke Kasongan untuk melihat cara pembuatan gerabah sekaligus berbelanja.
Namun jika Anda tidak punya banyak waktu untuk mengunjungi sentra gerabah tersebut, Anda bisa membelinya di Hamzah Batik Malioboro.
Di Hamzah Batik menjual segala macam bentuk gerabah, baik untuk hiasan maupun bisa difungsikan sebagai peralatan rumah tangga. Harganya pun cukup terjangkau karena langsung dari perajin.
Hamzah Batik memang berkomitmen untuk merangkul semua UMKM di wilayah Yogyakarta dalam rangka membantu memasarkan dan menaikkan value dari sebuah produk lokal khususnya produk lokal Jogja agar makin dikenal.
Tidak hanya gerabah Kasongan, kami juga menyediakan batik lengkap, pernak pernik unik, ragam souvenir maupun oleh-oleh jajanan jadul , jadi jangan ragu untuk datang saja ke Hamzah Batik Malioboro.
Hamzah Batik Malioboro buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 24.00 WIB, hadir sebagai pusat oleh-oleh di Jogja yang terlengkap. Hamzah Batik tidak hanya sekadar toko batik dan oleh-oleh melainkan sebagai pusat aksi, atraksi, dan edukasi budaya Jawa.
Hamzah Batik terus berkomitmen menjadi tempat wisata budaya sekaligus belanja di Jogja yang bisa menjadi destinasi wisata andalan para wisatawan.
Hamzah Batik sebagai pusat oleh oleh di Jogja, menyediakan aneka oleh-oleh jadul dan kekinian, pernak pernik khas Jawa salah satunya teko dan cangkir blirik. Hamzah Batik juga menyediakan fasilitas Belajar Batik Asik yang bisa diikuti semua kalangan usia.
Kami nantikan kunjungan Anda di Hamzah Batik Malioboro, dan terus update informasi melalui instagram @hamzahbatikofficial untuk mengetahui informasi pertunjukan dan promo belanja menarik lainnya.
Untuk informasi produk Hamzah Batik bisa dicek melalui link desty.page/hamzahbatikofficial atau menghubungi ke nomor 08112544239 / 08112544245 baik untuk belanja online maupun reservasi tiket pertunjukan seni tradisional di Jogja yang memukau yang ada di Hamzah Batik Malioboro.
Hamzah Batik Malioboro akan membuat liburan Anda di Jogja semakin lengkap, selain berwisata belanja Anda akan disuguhkan juga dengan pertunjukan seni, wisata edukasi batik, yang tentunya memberikan eksperiens yang berbeda ketika liburan.
Untuk update informasi terkait produk Gerabah Kasongan terbaru, produk fashion, tempat kuliner Jogja dengan view bagus, rekomendasi hotel atau tempat menginap nyaman, maupun event Hamzah Batik Malioboro lainnya bisa follow Instagram @hamzahbatikofficial atau terus ikuti informasi melalui website ini.***